Jumat, 27 Februari 2009

Wahai Manusia, Inilah Neraka !!!!

Intisari Khutbah Jumat
Sumber : www.dakwatuna.com
HAI MANUSIA , INILAH NERAKA !!!
Neraka adalah tempat yang disediakan Allah swt. bagi orang-orang kafir. Mereka adalah orang-orang yang membangkang terhadap syariat Allah dan mengingkari Rasulullah saw. Neraka merupakan wujud siksa Allah kepada musuh-musuh-Nya dan penjara bagi mereka yang berbuat dosa. Tempat ini adalah suatu kehinaan dan kerugian yang tiada taranya.
“Ya Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau hinakan dia; dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.” (Ali Imran: 192)
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (Ali Imran: 131)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….
Sosok yang berdiri tegak menjaga api neraka adalah malaikat. Perawakannya besar. Ekspresi wajah dan suaranya amat garang. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang tidak pernah durhaka kepada Rabb yang menciptakan diri mereka. Mereka senantiasa patuh terhadap semua perintah Rabb mereka. Coba simak ayat Al-Qur’an ini.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Jumlah malaikat penjaga neraka ada sembilan belas, seperti yang firman Allah swt.,
“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (Al-Muddatstsir: 26-30)
“Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat, dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu kecuali sebagai ujian bagi orang-orang kafir.” (Al-Jin: 31)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….
Tahukah anda seperti apa api neraka itu? Sanggupkah kulit dan daging anda menahan panasnya yang membakar?
Rasulullah saw. bersabda, “Api kamu ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api di neraka jahannam.” Para sahabat mengatakan, ”Yang ini pun sudah cukup berat panasnya.” Berkata Nabi, ”Bahkan api neraka itu melebihi sebanyak enam puluh sembilan kali lipat panasnya api dunia.”
“Api neraka jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….
Siapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar darinya. Pintu neraka berdiri kokoh dan tertutup rapat. Itulah pejara bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat.
“Dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (Al-Hijr: 43-44)
“Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang (pintunya) ditutup rapat.” (Al-Balad: 19-20)
Orang-orang kafir dihalau ke neraka jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah para penjaganya kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepada kalian Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Rabbmu dan memperingatkanmu akan pertemuan hari ini?” Mereka menjawab, “Benar telah datang.” Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang kafir. Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka jahanam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.” Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (Az-Zumar: 71-72)
Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu darinya adalah bagian yang sudah ditentukan.” (Al-Hijr: 44)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….
Orang-orang yang abadi di dalam neraka adalah golongan kafir dan munafik. Ini firman Allah swt., “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 39)
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami serta menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-A’raf: 36)
“Tidakkah mereka, orang-orang munafik itu mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, mereka kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.” (At-Taubah: 63)
Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zhalim (musyrik) itu, ”Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal, kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan.” (Yunus: 52)
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang talinya terbuat dari api neraka, lalu mendidihlah otaknya karena panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam periuk. Dia mengira tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (Bukhari-Muslim)
“Ada di antara mereka yang dimakan api sampai ke mata kaki, ada yang dimakan sampai pinggangnya dan ada pula yang dimakan sampai ke tenggorokannya.”
“Wahai manusia sekalian, menangislah! Jika tidak dapat menangis, maka paksakan dirimu untuk menangis ! ,Karena sesungguhnya ahli neraka itu akan terus menangis hingga air matanya mengalir di pipi masing-masing, seperti air yang mengalir di sungai. Sampai air mata itu habis dan matanya pun pecah-pecah. Seandainya ada perahu yang diletakkan di situ, niscaya berlayarlah ia.” (HR Ibnu Majah)
Mudah-mudahan kita semua dibebaskan oleh Allah swt. dari adzab neraka. Amin, ya Mujibassailin.

Sabtu, 21 Februari 2009

Bagaimana mengatasi perpecahan umat Islam

Pada masa sekarang ini, ada sebagian ahlussunnah yang sibuk menyerang ahlussunnah lainnya dengan berbagai celaan dan tahdzir. Hal tersebut tentu mengakibatkan perpecahan, perselisihan dan sikap saling tidak akur.
Padahal mereka saling cinta mencintai dan saling berkasih sayang, serta bersatu padu dalam barisan yang kokoh untuk menghadapi para ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu ,sehingga sesama ahlu sunnah yang memegang manhaj salaf saling tahdzir dan saling membalas (merasa kelompoknya yang paling benar, padahal yang menilai diterima tidaknya ibadah kita bukanlah
“ kacamata ” kelompok atau golongan akan tetapi nilai kesabaran menjalankan syariah yang sesuai al-quran dan hadist , nilai keikhlasan dan nilai ketakwaaan seseorang di sisi Alloh SWT. Di sisi lain orang-orang orientalis , kaum khawariz, kaum zindiq dan orang-orang munafik “ bertepuk ramai “ di belakang layar

Bagaimanakah solusi memecahkan permasalahan tersebut di atas ???

Ada Beberapa Solusi Yang Bisa Diketengahkan Dalam Permaslahan Ini.

Pertama.
Berkaitan dengan cela mencela dan tahdzir perlu diperhatikan beberapa perkara sebagai berikut:

[1] Orang-orang yang sibuk mencela ulama dan para penuntut ilmu hendaknya takut kepada Allah subhanahu wa Ta’ala dengan tindakkannya tersebut. Mereka hendaknya lebih menyibukkan diri memperhatikan kejelekkan dirinya sendiri agar bisa terbebas dari kejelekan orang lain. Mereka hendaknya berusaha menjaga kekalnya kebaikan yang dia miliki. Janganlah mereka mengurangi amal kebaikan mereka walaupun sedikit, yaitu dengan membagi-bagikannya kepada orang-orang yang dia cela. Hal itu karena mereka lebih membutuhkan kebaikan tersebut dibanding yang lain pada hari dimana harta dan anak-anak takkan berguna kecuali orang yang datang kepada Allah Ta’ala dengan hati yang selamat. [Maksudnya pada hari kiamat, -pen]

[2] Hendaknya mereka berhenti melakukan cela-mencela dan tahdzir, lalu menyibukkan diri memperdalam ilmu yang bermanfaat; bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu agar bisa manfaat dari ilmu tersebut dan menyampaikannya kepada orang lain yang membutuhkannya. Hendaknya mereka menyibukkan diri dengan kegiatan keilmuan, baik dengan belajar mengajar, berdakwah atau menulis. Semua itu jelas lebih membawa kebaikan. Jika mereka melakukan tindakan-tindakan yang baik seperti itu, tentu mereka dikatakan sebagai orang-orang yang membangun. Jadi, janganlah mereka sibuk mencela sesama ahlussunnah, baik yang ulama maupun penuntut ilmu, karena hal itu akan menutup jalan bagi orang-orang yang mendapatkan manfaat keilmuan dari mereka. Perbuatan-perbuatan seperti itu adalah temasuk perbuatan-perbuatan yang merusak. Orang-orang yang sibuk dengan tindakan cela-mencela seperti itu, setelah mereka meninggal tidak meninggalkan bekas ilmu yang bermanfaat, dan manusia tidak merasa kehilangan para ulama yang ilmunya bermanfaat bagi mereka, bahkan sebaliknya, dengan kematian mereka manusia merasa selamat dari keburukan.

[3] Para penuntut ilmu dari kalangan ahlussunnah hendaknya menyibukkan diri dengan kegiatan keilmuan seperti membaca buku-buku yang bermanfaat, mendengarkan kaset-kaset ceramah para ulama ahlussunnah seperti Syaikh bin Baz, Syaikh Ibnu Utsiamin, daripada sibuk menelepon fulan atau si Fulan bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang Fulan atau Fulan?” atau “Bagaimana komentarmu tentang pernyataan Fulan terhadap si Fulan dan tanggapan si Fulan terhadap si Fulan?”

[4] Berkaitan dengan pertanyaan tentang orang-orang yang sibuk dalam bidang keilmuan, mereka boleh dimintai fatwa atau tidak, selayaknya hal tersebut ditanyakan kepada pimpinan Lembaga Fatwa di Riyadh. Dan siapa yang mengetahui keadaan mereka, hendaknya mau melayangkan surat kepada pimpinan Lembaga Fatwa yang berisi penjelasan tentang keadaan mereka untuk dijadikan bahan pertimbangan. Hal itu dimaksudkan agar sumber penilaian cacat seseorang dan tahdzir, apabila memang harus dikeluarkan, maka yang mengeluarkan adalah lembaga yang berkompeten dalam masalah fatwa dan berwenang menjelaskan tentang siapa-siapa yang dapat diambil ilmunya dan dimintai fatwa. Tidak diragukan lagi bahwa lembaga yang dijadikan sebagai rujukan fatwa dalam berbagai permasalahan, juga selayaknya dijadikan sebagai sumber rujukan untuk mengetahui siapa yang boleh dimintai fatwa dan diambil ilmunya. Hendaknya janganlah seseorang menjadikan dirinya sebagai tempat rujukan dalam perkara yang sangat penting ini, karena sesungguhnya termasuk tanda bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat bagi dirinya.



Sebagai renungan kita bersama berkaitan dengan perpecahan umat Islam, kami nukilkan hadist dan Firman Alloh SWT berikut :

“ Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi 71 atau 72 golongan, umat Nashrani telah terpecah menjadi 71 golongan, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu, yaitu Al-Jama`ah “ ( H.R Abu Daud,At-Tirmidji, Ibnu Majah, Ahmad, Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Hibban, Ibnu Abi `Ashim, Ibn Nashr Al-Marwajiy )


103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.


31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
32. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka (Q.S. Ar-Ruum: 31-32)


Saat Fitnah Menghadang

SAAT FITNAH MENGHADANG

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
( Q.S. Al ankabuut 2-3 )
Dalam ayat tersebut Alloh SWT memberikan pernyataan bahwa fitnah/ ujian itu sebagai sarana untuk membedakan antara orang yang beriman dengan orang yang mengaku-ngaku beriman kepada Alloh SWT.


Hadist-hadist berkaitan dengan terjadinya fitnah.
1. Rosululloh SAW bersabda,sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hirairoh r.a : “ Tidak akan terjadi kiamat hingga zaman semakin berdekatan, ilmu akan diangkat, fitnah akan tampak, kebakhilan akan dicurahkan dan pembunuhan akan semakin banyak “ ( H.R. Bukhari - Muslim )
2. Dari Usamah ibn Zaid r.a Rosululloh SAW bersabda : “ Sesungguhnya aku melihat fitnah-fitnah itu akan menimpa rumah-rumah kalian seperti jatuhnya tetes-tetes air hujan “ ( H.R. Bukhari - Muslim )
3. Dari Abdullah ibn Amr Al-Ash r.a., bahwa Nabi SAW bersabda : “ . . . . . Dan akan dating fitnah sehingga orang mukmin akan berkata : “ Inilah saat kebinasaanku “. Lalu fitnah itu tersingkap. Kemudian datang lagi fitnah yang lain, hingga ia mengatakan “ Inilah (kebunasaanku)! Inilah ( kebinasaanku) ! . . . .
( H.R. Muslim )
4. Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rosululloh SAW bersabda : “ Segerakanlah amal sholeh ( sebelum terjadi ) berbagai fitanah yang bagaikan bagian malam yang gelap gulita. ( Dimana ) seseorang beriman di waktu pagi lalu menjadi kafir di sore hari. Dan beriman di waktu sore hari lalu menjadi kafir di waktu pagi . Ia menjual agamanya dengan harta dunia yang sangat sedikit “ ( H.R. Muslim )


Bentuk – bentuk fitnah.
1. Fitnah perpecahan ( At-Tafarruq )
“ Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi 71 atau 72 golongan, umat Nashrani telah terpecah menjadi 71 golongan, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu, yaitu Al-Jama`ah “ ( H.R Abu Daud,At-Tirmidji, Ibnu Majah, Ahmad, Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Hibban, Ibnu Abi `Ashim, Ibn Nashr Al-Marwajiy )


Alloh menawarkan solusinya dalam Q.S. Ali Imron 103 :

103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.


31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
32. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka (Q.S. Ar-Ruum: 31-32)
2. Fitnah Wanita

14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
[186]. Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri. ( Q.S. Ali Imron 14 )


3. Fitnah Harta

77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. ( Al- Qashas 77 )
Kiat agar terhindar dari fitnah
Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Allah, patuh dan ta'at, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup (lama) di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidin yang (mereka itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. (Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bid'ah, sedang setiap bid'ah adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam Neraka).
"HR. Nasa'i dan At-Tirmi-dzi, ia berkata hadits hasan shahih.

Hukum Mendatangi Dukun



Inilah " batu petir " yang dijadikan oleh Ponari " Si Dukun Cilik " yang tiba-tiba terkenal di seluruh Indonesia. Ponari hanyalah seorang anak kecil biasa yang kebetulan mendapatkan " sesuatu yang unik " dari langit, tapi oleh orang yang tidak bertanggung jawab dimanfaatkan menjadi seorang " Dukun Cilik ". Rasanya anak seusia dia masih terlalu muda kalau punya gagasan menjadi " seorang dukun " yang bisa mengobati berbagai penyakit. Nampaknya ini adalah fitnah yang sedang terjadi, karena fenomena " Dukun Cilik " bagaikan magnet yang menarik orang-orang yang terlena dengan aktifitas yang membahayakan akidah alias menimbulkan syirik. Alloh SWT berfirman berkenaan terjadinya fitnah/cobaan bagi umat manusia, sekaligus bukti pembeda antara orang yang beriman dengan yang " mengaku beriman " :
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
( Q.S. Al ankabuut 2-3 )
Dalam ayat tersebut Alloh SWT memberikan pernyataan bahwa fitnah/ ujian itu sebagai sarana untuk membedakan antara orang yang beriman dengan orang yang mengaku-ngaku beriman kepada Alloh SWT.
Selanjutnya bagaimanakah hukum mendatangi seorang dukun dalam agama Islam ( Baca selengkapnya .................. )

Sabtu, 31 Januari 2009

Daftar Blog Muslim